Floating Image
Floating Image
Jumat, 10 Oktober 2025

Ancaman Lewat WhatsApp dan Email: Menyingkap Modus Teror Siber Pengguncang Sekolah Internasional


Oleh admintajam
09 Oktober 2025
tentang Peristiwa
Ancaman Lewat WhatsApp dan Email: Menyingkap Modus Teror Siber Pengguncang Sekolah Internasional - TajamNews

-

201 views



Tangerang Selatan | Tajamnews.co.id — 
Suasana mencekam sempat melanda dua sekolah internasional di Tangerang Selatan pada Selasa (7/10/2025). Jakarta Nanyang School dan Mentari Intercultural School, Pondok Aren, mendadak dikepung kendaraan taktis dan petugas bersenjata lengkap.
Ancaman bom dikirim melalui pesan elektronik membuat kepanikan singkat menyelimuti lingkungan pendidikan elit itu.

Awal Teror: Pesan Maut di Kotak Masuk
  Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Ingkiriwang, mengungkapkan bahwa pesan ancaman dikirim melalui dua saluran komunikasi WhatsApp dan email ditujukan langsung ke manajemen sekolah.
“Pesan berisi ancaman bom dikirim ke pihak sekolah di dua waktu berbeda. Untuk Jakarta Nanyang School dikirim pagi hari, sementara Mentari Intercultural School menerima ancaman serupa pada siang hari,” ujar Victor, Rabu (8/10/2025).

Begitu laporan diterima, polisi segera bergerak cepat. Tidak kurang dari enam unit kendaraan taktis Gegana Polda Metro Jaya dikerahkan ke dua lokasi.

Operasi Sterilisasi: Sekolah Jadi Zona Aman
  Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya bersama jajaran Polres Tangerang Selatan, Polsek Pagedangan dan Polsek Pondok Aren melakukan penyisiran menyeluruh.
Setiap ruang kelas, area parkir, hingga taman bermain diperiksa ketat.
“Kami sudah melakukan olah TKP di dua lokasi dan memastikan tidak ada benda mencurigakan,” jelas Victor.

Hasil pemeriksaan menunjukkan nihil bahan peledak. Tidak ada satu pun benda berbahaya ditemukan di kedua sekolah tersebut maupun di wilayah sekitar Tangerang Raya.

Dari Kepanikan ke Normalisasi
  Usai dipastikan aman, aktivitas belajar mengajar kembali berjalan normal.
Polisi masih tetap berjaga sementara di sekitar sekolah untuk memastikan keamanan pasca ancaman.
“Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa kegiatan belajar tidak terganggu. Proses sterilisasi berjalan lancar,” imbuh Victor.

Para orang tua sempat panik, namun situasi perlahan tenang setelah pihak kepolisian memberikan keterangan resmi.

Polisi Buru Jejak Digital Pengirim Teror
  Meski ancaman bom dinyatakan palsu, penyelidikan belum berakhir. Polisi kini menelusuri jejak digital pengirim pesan sempat menghebohkan dua sekolah internasional itu.
“Tim sedang menelusuri sumber pesan dari WhatsApp dan email. Kami tidak menoleransi segala bentuk ancaman dapat menimbulkan keresahan publik,” tegas Victor.

Ancaman serupa disebut belakangan marak di sejumlah wilayah lain, diduga berkaitan dengan modus cyber threat global menargetkan institusi pendidikan untuk menebar ketakutan.

Pesan Nyata Soal Keamanan Siber Terkait Ancaman Bom Fiktif
  Insiden ini menjadi peringatan serius bahwa sistem komunikasi digital lembaga pendidikan perlu diperkuat. Bukan hanya sekadar keamanan fisik, tapi juga sistem pertahanan data dan saluran komunikasi internal.
Teror mungkin fiktif, namun dampak psikologis dan sosialnya nyata, terutama bagi siswa dan orang tua.

Polisi berjanji akan menindak tegas siapa pun berada di balik ancaman ini. Sementara pihak sekolah memperketat pengawasan serta mengingatkan seluruh staf agar lebih waspada terhadap pesan mencurigakan.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Peristiwa