Floating Image
Floating Image
Selasa, 9 Desember 2025

Ular, Tawon dan Meluasnya Tanggung Jawab: Potret 203 Penyelamatan Damkar Tangsel Sepanjang 2025


Oleh admintajam
23 Oktober 2025
tentang Peristiwa
Ular, Tawon dan Meluasnya Tanggung Jawab: Potret 203 Penyelamatan Damkar Tangsel Sepanjang 2025 - TajamNews

-

86 views



Tangerang Selatan | Tajamnews.co.id — 
Tidak hanya berhadapan dengan kobaran api, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangerang Selatan kini juga kerap berjibaku dengan hewan berbahaya. Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, tercatat 203 kasus penyelamatan telah ditangani, mayoritas berupa evakuasi hewan liar seperti ular dan tawon.

Kepala Dinas Damkar Tangsel, Ahmad Dohiri, mengungkapkan bahwa peran lembaganya kini semakin luas, melampaui tugas konvensional pemadaman kebakaran. “Paling banyak evakuasi ular sebanyak 58 kali dan evakuasi sarang tawon atau lebah sebanyak 50 kali. Selain itu, petugas juga mengevakuasi kucing, musang, biawak, tokek & buaya,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Perolehan data dari Damkar menunjukkan bahwa Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan jumlah laporan terbanyak, mencapai 41 kejadian. Disusul Pamulang (38), Ciputat (37), Serpong (28), Serpong Utara (22), Ciputat Timur (24) dan Setu (13). Angka ini menunjukkan bahwa aktivitas penyelamatan tersebar merata di tujuh kecamatan Tangsel.

Namun di balik angka tersebut, ada fenomena menarik, meningkatnya frekuensi laporan warga soal hewan liar di lingkungan permukiman. Aktivitas urbanisasi dan berkurangnya ruang hijau disebut sebagai salah satu pemicunya. “Banyak wilayah permukiman dulunya lahan terbuka atau rawa, kini jadi padat. Hewan—hewan seperti ular dan tawon kehilangan habitatnya,” terang salah satu petugas lapangan Damkar enggan disebut namanya.

Selain urusan hewan, tim Damkar juga menangani berbagai insiden unik dan situasi darurat lain. Dari evakuasi korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 10 kejadian, pohon tumbang (6 kasus), korban kebakaran (2 kasus), hingga pelepasan cincin sulit dilepas sebanyak 27 kali. “Ada juga laporan tangan warga terjepit kunci motor, bahkan tersangkut drone,” tambah Dohiri.

Dari sisi frekuensi, 
kasus—kasus non kebakaran kini justru mendominasi aktivitas harian petugas. Kondisi ini menunjukkan bahwa fungsi Damkar telah berevolusi menjadi unit layanan penyelamatan terpadu. “Kami tidak hanya memadamkan api. Petugas kami siap membantu warga dalam situasi darurat apa pun,” tegasnya.

Pengamat kebijakan publik di Tangerang Selatan menilai, tren ini menjadi bukti perlunya penambahan sumber daya dan peningkatan pelatihan teknis Damkar, terutama untuk penanganan hewan berbahaya dan penyelamatan non konvensional. “Damkar kini bukan hanya pasukan api, tapi garda terdepan penyelamatan jiwa. Perlu dukungan anggaran dan teknologi pendukung,” ujar salah satu pemerhati layanan publik Tangsel.

Meski begitu, tantangan di lapangan masih besar. Banyak laporan mendadak datang di luar jam dinas, sementara keterbatasan armada dan peralatan kerap jadi kendala. Petugas sering kali harus bertaruh keselamatan dalam kondisi terbatas.

Dengan 203 aksi penyelamatan hanya dalam delapan bulan pertama 2025, kinerja Damkar Tangsel memperlihatkan wajah baru dari pelayanan publik, cepat tanggap dan multi fungsi. Di tengah padatnya kota dan dinamika urbanisasi, keberadaan petugas Damkar kini bukan sekedar penjaga api tetapi juga penjaga kehidupan.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Peristiwa