Blitar, Tajamnews.co.id – Seorang siswa kelas VII SMPN Doko, Kabupaten Blitar, berinisial WV (12), menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah siswa lain saat mengikuti kegiatan sekolah. Peristiwa memilukan itu terjadi di area belakang kamar mandi sekolah yang berada di Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, pada Jumat pagi (18/7) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kejadian ini baru terungkap setelah pihak sekolah memediasi para siswa yang terlibat. Ironisnya, WV sendiri tidak menceritakan kejadian itu kepada keluarganya. Kakek korban, Karlan, menyebut pihak keluarga baru mengetahui insiden tersebut dari hasil mediasi.
“Ndak pernah cerita, gini-gini, enggak pernah,” kata Karlan saat ditemui di kediamannya pada Senin (21/7).
Karlan juga membantah tudingan bahwa cucunya adalah anak yang suka membuat masalah. Menurutnya, WV merupakan anak pendiam dan jauh dari sikap agresif.
“Yang saya ketahui itu diam. Cuma kelihatannya seperti orang jahat karena alisnya tebal. Tapi sebenarnya anaknya pendiam,” ungkapnya.
Menanggapi isu bahwa kasus ini berakhir damai, Karlan menegaskan bahwa keluarga tidak terima dan tetap meminta agar kasus diproses secara hukum.
“Ya diproses (hukum). Ndak terima lah pokoknya harus jalur hukum. Wis lanjut pokok e,” tegas Karlan.
Di sisi lain, pihak kepolisian telah menangani kasus ini secara serius. Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito, menyatakan bahwa sejauh ini telah dilakukan visum terhadap korban serta pemeriksaan terhadap 14 siswa yang diduga terlibat.
“Upaya penanganan serius kami lakukan, termasuk pemeriksaan saksi dari pihak sekolah,” ujar AKP Momon.
Kasus ini menambah catatan kelam dalam dunia pendidikan di mana kegiatan sekolah seharusnya menjadi ruang aman dan ramah bagi peserta didik. Pihak keluarga berharap agar para pelaku mendapatkan sanksi tegas dan tidak ada lagi kekerasan serupa di lingkungan sekolah. Sumber : facebook