Floating Image
Floating Image
Jumat, 10 Oktober 2025

Memburu Peneror Bermodal Internet: Polisi Telusuri Jejak Nomor +234 di Balik Ancaman Bom Sekolah


Oleh admintajam
09 Oktober 2025
tentang Peristiwa
Memburu Peneror Bermodal Internet: Polisi Telusuri Jejak Nomor +234 di Balik Ancaman Bom Sekolah - TajamNews

-

275 views



Tangerang Selatan, Tajamnews.co.id — 
Dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang menjadi sasaran teror bom berujung pemerasan digital. Ancaman itu dikirim melalui pesan WhatsApp dan email oleh seseorang tak dikenal yang meminta tebusan 30.000 dolar AS, setara dengan Rp 497,7 juta dalam bentuk mata uang kripto Bitcoin.

Teror itu mengguncang Jakarta Nanyang School di Pagedangan dan Mentari Intercultural School (MIS) di Tangerang Selatan, Rabu (8/10/2025). Pesan ancaman yang diterima pihak sekolah menyebut bahwa bom telah dipasang di lingkungan sekolah dan akan meledak dalam 45 menit jika uang tebusan tidak segera dikirim ke alamat Bitcoin dicantumkan.

> “Pesan ini untuk semua orang, kami telah memasang bom di sekolah kalian. Bom akan meledak dalam 45 menit jika kamu tidak membayar 30.000 dolar AS ke alamat Bitcoin kami,” tulis pelaku dalam pesan diterima pihak sekolah.

Pelaku menggunakan nomor berkode internasional +234, diduga berasal dari Nigeria, negara dikenal kerap menjadi sumber berbagai aksi penipuan dan pemerasan siber internasional. Ancaman itu juga memperingatkan agar pihak sekolah tidak melapor ke polisi, dengan dalih bahwa langkah tersebut akan memicu ledakan segera.

Polisi Bergerak Cepat, Tim Gegana Diterjunkan
  Begitu laporan diterima, Polres Tangerang Selatan bersama Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung melakukan penyisiran menyeluruh di dua lokasi sekolah internasional tersebut.
Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang mengonfirmasi bahwa pesan ancaman dikirim dari nomor yang sama ke dua sekolah berbeda.

> “Pesan dikirim melalui WhatsApp dan email ke manajemen sekolah. Dari penelusuran sementara, sumber ancaman berasal dari nomor yang sama. Kami tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif di balik teror ini,” ujar Victor.

Hasil penyisiran di lokasi menunjukkan tidak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan. Ancaman tersebut diyakini bermotif pemerasan digital, memanfaatkan ketakutan publik dan reputasi sekolah-sekolah bertaraf internasional.

Polisi Telusuri Jaringan Siber Internasional
  Meski belum ada keterangan resmi dari pihak Jakarta Nanyang School maupun Mentari Intercultural School, penyidik kini tengah menelusuri jejak digital pelaku, termasuk alamat IP, rute email, serta transaksi Bitcoin yang tercantum dalam pesan ancaman.

Investigasi sementara mengindikasikan pola serangan cyber extortion atau pemerasan berbasis ancaman digital, yang mulai marak menyasar lembaga pendidikan di Asia Tenggara.

> “Kami sedang bekerja sama dengan unit siber dan lembaga internasional untuk melacak asal usul pesan tersebut,” kata Victor.

Meski tidak terjadi ledakan, ancaman ini kembali menyoroti kerentanan keamanan siber di sektor pendidikan, terutama bagi sekolah berstandar internasional penyimpan data dan reputasi bernilai tinggi.

Hingga kini, belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas teror tersebut. Polisi memastikan penyelidikan akan terus berlanjut untuk memastikan siapa di balik ancaman Rp 497 juta itu, apakah murni aksi kriminal digital atau bagian dari jaringan teror lintas negara.

(Lentini Krisna Prananta Sembiring, SE)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Peristiwa