Simalungun - Tajam news.co.id
Marak berseliwiran di media sosial dan sejumlah media online, perihal kisruh masyarakat di Nagori Bosar Nauli, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, yang berasumsi jika Pemerintah Desa merupakan penentu bagi setiap warga penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat.
Sontak hal tersebut ditampik oleh Heppi Nurnatalina Sidauruk, selaku Pangulu Bosar Nauli, ketika dikonfirmasi Tajam news (10/12) melalui seluler pribadinya.
Heppi menegaskan, dalam alur pengajuan hingga verifikasi dan ditentukan nya penerima bantuan sosial, bukan merupakan kewenangan pemerintah desa.
”Penentuan penerima bantuan sosial adalah keputusan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) berdasarkan data nasional”, jelas Heppi Nurnatalina Sidauruk.
Kemensos menentukan penerima bantuan sosial berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), serta survei dari Badan Pusat Statistik (BPS). Yang mana, DTKS berisi informasi kesejahteraan rumah tangga miskin dan rentan miskin, sementara DTSEN adalah sistem data terpadu yang menyatukan berbagai sumber data resmi negara.
”Pemerintah sedang melakukan transisi dari DTKS ke DTSEN, di mana DTSEN menjadi acuan utama dalam penetapan penerima program bansos terbaru”, tambah Heppi.
Lebih lanjut, selaku pemimpin di Desa tersebut, Heppi juga mengimbau masyarakat Desa Bosar Nauli agar tidak mudah terprovokasi oleh isu yang tidak jelas informasinya, serta memahami alur data nasional agar tidak menimbulkan salah persepsi.
”Dalam hal ini pak, Desa tidak memiliki peran dalam menentukan penerima bantuan sosial, melainkan hanya dapat memberikan klarifikasi jika diperlukan”, tegas Heppi.
”Saya juga menyarankan, masyarakat dapat memeriksa status data mereka melalui portal resmi Kemensos atau berkonsultasi dengan Dinas Sosial setempat”, tambahnya.
”Kiranya, dengan pemahaman yang benar, masyarakat Desa Bosar Nauli dapat lebih bijak dalam menyikapi data bantuan sosial dan bersama-sama mengawal pembangunan desa dengan pemahaman yang utuh dan saling percaya”, tutup Heppi. (Tjm/Tampz)
