SPBU 14.211.275 yang terletak di Jl. Lintas Pematang siantar Medan, yang lazim dikenal SPBU Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, diduga terlibat dalam praktik penyalah gunaan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar.
Meski letaknya dijalur perlintasan provinsi dan rentan perhatian publik, namun diduga kuat tak menyurutkan niat dan keinginan sejumlah pegawai untuk melakukan praktik kecurangan dalam penjualan BBM Bersubsidi kepada sejumlah oknum2 nakal (mafia BBM), yang mana berdasarkan penelusuran Tajam news dilokasi SPBU, ditemukan nya sejumlah oknum2 nakal yang melakukan pembelian BBM Subsidi dalam jumlah ratusan liter dengan menggunakan jerigen.
Miris, didapati pula keterangan (26/04) dari salah sejumlah karyawan SPBU yang tidak ingin identitasnya diketahui, jika praktik kecurangan tersebut diduga terlaksana atas persetujuan humas dan Irvin selaku Manager SPBU.
"Banyak bang setiap hari nya yang mengisi pertalite dan solar pakai jerigen. Bebas aja disini, kan sudah diketahui humas dan manager SPBU, semuanya sudah terkoordinasi bang" ungkap inisial SY yang merupakan karyawan SPBU 14.211.275
"Untuk perjerigen nya, kalau solar 10 ribu dan pertalite 5 ribu perjerigen nya bang. Apalagi belakangan ini karena isu nya mau langka minyak, kencang kali lah trip nya orang itu ngisi jerigen, kan lumayan uang masuk nya" tambah SY.
Miris, disaat Negara harus mengeluarkan anggaran belanja ratusan milyar guna mensuplai BBM Bersubsidi bagi masyarakat, justru SPBU 14.211.275 beserta sejumlah pegawainya diduga meraup keuntungan melalui konspirasi BBM secara ilegal.
"Rata2 yang ngambil pakai jerigen disini untuk menggantikan BBM industri bang, pabrik dan juga suplai BBM alat berat" kata seorang pegawai lain.
"Di mesin pengisian yang paling ujung dibuat ngisi bang, jadi gak mencolok ke umum. Tiap hari nya keuntungan jerigen dibagi lah bang, mungkin pun manager turut serta dapat bagian juga" tutup nya.
Irvin yang diketahui selaku Manager SPBU 14.211.275 ketika dikonfirmasi melalui seluler pribadinya (28/04), dirinya diduga merasa 'gerah' atas perihal tersebut dan memilih bungkam tanpa memberikan keterangan.
Diwaktu terpisah, Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang SH, S.IK, MH ketika dikonfirmasi melalui seluler pribadinya (28/04), dirinya memberikan respon atas temuan praktik kecurangan tersebut, serta akan melakukan penyelidikan guna mengungkap praktik melawan hukum tersebut.
"Terima kasih ya infonya pak, akan segera kami tindak lanjuti" kata AKBP Marganda Aritonang.
Hingga berita ini ditayangkan, Freddy Anwar selaku Executive General Manager Pertamina Sumbagut belum dapat dikonfirmasi terkait perihal tersebut. (Tjm/Tim).