Floating Image
Floating Image
Rabu, 8 Oktober 2025

Bupati Serukan Setiap Desa Punya Dusun Bersih — Tantangan Ada di Konsistensi dan Partisipasi Warga


Oleh admintajam
07 Oktober 2025
tentang Daerah
Bupati Serukan Setiap Desa Punya Dusun Bersih — Tantangan Ada di Konsistensi dan Partisipasi Warga - TajamNews

-

10 views



Deli Serdang | Tajamnews.co.id — 
Gerakan kebersihan yang digagas Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mulai menunjukkan hasil nyata. Dusun II, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, kini menjadi wajah baru gerakan “Indonesia Bersih 2029” setelah sebelumnya dikenal kumuh dan dipenuhi tumpukan sampah di sepanjang Jalan Industri.

Namun di balik keberhasilan ini, muncul pertanyaan: mampukah desa-desa lain meniru dan mempertahankan kebersihan seperti Tanjung Morawa B tanpa ketergantungan pada intervensi langsung pemerintah dan dukungan sementara dari CSR perusahaan ?

Bupati Deli Serdang dr. H. Asri Ludin Tambunan, yang meninjau langsung perubahan kawasan itu pada peringatan World Clean Up Day 2025, mengaku kagum atas transformasi yang terjadi hanya dalam tiga bulan.

> “Tiga bulan lalu saya datang, Jalan Industri ini bukan jalan, tapi tempat buang sampah. Sekarang sudah tertata, drainase bersih, masyarakat ikut gotong royong, bahkan ada tempat sampah di tiap rumah. Ini luar biasa dan harus jadi contoh bagi desa lain,” ujar Bupati Asri Ludin Tambunan.

Ia menegaskan, gerakan kebersihan harus menjadi budaya kolektif, bukan proyek sesaat. Setiap desa, katanya, minimal harus memiliki satu dusun bersih yang menjadi pusat edukasi dan praktik pengelolaan sampah mandiri.

> “Keberhasilan ini jangan berhenti di satu titik. Saya ingin setiap desa di Deli Serdang punya dusun bersih sebagai bukti kesadaran kolektif warga,” tegasnya.

Di sisi lain, Pemkab Deli Serdang juga menggandeng berbagai pihak dalam mendukung program ini. Sejumlah perusahaan menyerahkan bantuan CSR, di antaranya 10 unit bak amrol dari Bank Mega Syariah, satu unit becak motor pengangkut sampah dari PT Inti Bumi Alumindo, dan program bedah rumah dari Citra Land Ciputra.

> “Tahun ini fokus CSR diarahkan untuk pengelolaan sampah. Kita bersyukur dunia usaha ikut terlibat. Tapi tantangannya, bagaimana bantuan ini bisa berkelanjutan dan tidak berhenti di seremoni,” ujar Asri Ludin.

Camat Tanjung Morawa, Gontar Syahputra Panjaitan, menambahkan bahwa seluruh Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di wilayahnya kini telah ditutup. Termasuk di Desa Tanjung Morawa B yang kini bersih berkat partisipasi aktif warga dan petugas kebersihan.

> “Hari ini penutupan terakhir TPS liar. Sampah yang menumpuk sudah dibersihkan bersama masyarakat dan petugas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gontar menjelaskan desa tersebut telah menerapkan program Wajib Retribusi Sampah (WRS) bagi 400 rumah tangga dengan iuran Rp10.000 per bulan untuk pengangkutan dua kali seminggu. Meski masih dalam tahap awal, sistem ini dinilai sebagai langkah awal menuju kemandirian pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Namun, di balik capaian itu, masih ada pekerjaan besar: memastikan kesadaran warga tetap konsisten tanpa pengawasan intensif, memperluas cakupan WRS ke seluruh desa, dan memastikan bantuan CSR digunakan secara berkelanjutan, bukan hanya simbol kebersihan sementara menjelang evaluasi atau kunjungan pejabat.

Gerakan Dusun Bersih yang dimulai dari Tanjung Morawa B telah membuka mata banyak pihak. Tapi pertanyaan besar kini bergema:

> Apakah “Dusun Bersih” akan benar-benar menjadi gerakan permanen di Deli Serdang — atau hanya tinggal cerita manis satu desa teladan ?

(Rosdiana Br Purba)

Penulis

admintajam

Berita Lainnya dari Daerah